Garut, tribuntipikor.com
Bantuan Pangan Non Tunai selanjutnya di sebut (BPNT), adalah bantuan sosial yang di salurkan secara Non Tunai dari pemerintah melalui CQ kementerian sosial yang di berikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setiap bulannya melalui uang elektronik selanjutnya di gunakan untuk membeli bahan pangan di e_waroung
Bantuan tersebut, salah satu tujuannya untuk meringankan beban KPM yang rentan miskin, bahkan harus mengacu kepada 6 t, yakni tepat sasaran, tepat jumlah, tepat administrasi, tepat waktu, tepat harga dan tepat muttu
Sementara lain halnya yang terjadi di salah satu agen BPNT Desa Jagabaya kecamatan mekarmukti kabupaten Garut Jawa barat, sistemnya KKS di pegang oleh para KPM tapi ketika mau pencairan kartu tersebut di ambil oleh agen melalui para ketua kelompok
Sedangkan dalam hal ini ada yang lebih Miris, pasalnya. Kartu BPNT tersebut di gesek terlebih dahulu setelah dua Minggu baru penyaluran
” Kalau pencairan program BPNT dan PKH di Desa Jagabaya mah di kolektif dan kartu di gesek dulu setelah dua Minggu baru di salurkan bari tidak sesuai.” Ungkap salah satu KPM yang tidak mau di sebutkan namanya. (30/08/2021)
Di tambahkan salah satu KPM, kaitan dengan barang juga tidak sesuai bahkan beras juga tidak ada lebeul nya sesuai instruksi dari Kemensos
” Kalau nominal nya tidak sesuai jelas kurang dari 200 ribu, beras tanpa lebeul di tambah banyak yang tidak cair entah kenapa.” Papar nya
Hal tersebut, di benarkan oleh salah satu agen BPNT yang ada di Desa Jagabaya, bahwa penggesekan kartu di lakukan agar terlihat siapa yang cair dan berapa KPM yang Ellor
” Jadi kartu di gesek itu di cek dulu mana yang cair dan mana yang Ellor, supaya jelas pesan barang nya soalnya sublayer nya bukan saya tapi ngambil dari daerah Bungbulang.” Ucap (D) saat di konfirmasi melalui pesan wasthap.
Sementara Dirjen (PFM) dari kementerian sosial RI Asep Sasa Purnama berpesan ketika kunjungannya di kecamatan Pamulihan_Garut, Sabtu. (14/08/2021) bahwa KKS harus pegang sendiri kemudian para KPM BPNT harus mendapatkan sembako senilai Rp 200.000 . Tiap bulannya dan tidak ada pengkolektipan kartu bahkan kalau ada oknum yang bermain di program Bansos siap siap tinggal di jeruji besi..red.
(dedy korwil priangan)