Operasi Yustisi Bersama Ormas Pencak Silat Dalam Rangka Harkamtibmas

Polisi Ajak Ormas Pencak Silat Untuk Melaksanakan Operasi Yustisi Gabungan Di Wilayah Sukoharjo

Cegah Penyebaran Covid19, Aparat Gabungan Polres Sukoharjo Bubarkan Kerumunan Tanpa Prokes

SUKOHARJO, tribuntipikor.com

Sejak diberlakukannya PPKM Darurat dan PPKM Level IV di wilayah Sukoharjo, aparat gabungan dari Polres Sukoharjo, Kodim 0726/Sukoharjo, dan Satpol PP melaksanakan patroli gabungan dan operasi yustisi dalam rangka penegakan protokol kesehatan terhadap sentra-sentra kegiatan masyarakat.

Mulai jam 21:00 wib hari Sabtu tanggal 21 Agustus – 22 Agustus 2021 patroli gabungan dan operasi yustisi setiap malam hari dilaksanakan dengan mengikutsertakan ormas-ormas pencak silat sepertii PSHT, Pagar Nusa, Winongo, Kera Sakti, dan Sardulo Seto di tingkat ranting maupun cabang dalam rangka antisipasi gangguan Kamtibmas.

Mereka menyasar PKL dan Warga masyarakat yang berkerumun dan tidak mematuhi prokes, Pemukiman penduduk dan tempat-tempat rawan gangguan kamtibmas, Pelaku tindak pidana, Aksi Premanisme, Penyakit masyarakat, Balap liar dan geng motor, SPM tidak menggunakan knalpot brong
dan Obyek vital di wil Sukoharjo.

Dalam kegiatan tersebut aparat gabungan menghimbau PKL untuk menaati aturan PPKM Level 4 di wilayah Sukoharjo, membubarkan kerumunan masyarakat yang nongkrong tanpa memperhatikan prokes.

Sementara itu Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho S, SIK menyampaikan, bahwa silat merupakan kearifan lokal rakyat Indonesia yang sudah menjadi identitas dan jati diri bangsa sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu. Perkembangan silat mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di Nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi bagian dari latihan spiritual.

Silat kemudian mendapat perhatian yang besar dari para pemuda dan dukungan yang kuat dari masyarakat, yang akhirnya berdaya guna untuk membantu membantu negara dalam bidang ketertiban dan keamanan, yang diharapkan pemuda kita sebagai generasi penerus akan menjadi kader bangsa yang militan yang sangat berguna bagi kepentingan bangsa dan negara.

Namun saat ini tidak sedikit kita temui terjadinya bentrokan, gesekan, atau bahkan konflik antar perguruan silat. Tentunya hal ini justru kontra produktif terhadap awal pendirian berbagai perguruan silat tersebut.

Untuk mengantisipasi perkembangan situasi tersebut, perlu dibentuk suatu skema khusus agar tercipta sinergitas dari seluruh unsur dari ormas pencak silat sehingga wilayah Kab Sukoharjo tetap aman kondusif.

Sesama perguruan Silat harus bisa saling menjaga, saling menghargai antar kelompok perguruan dan mengesampingkan ego jangan terprovokasi dengan adanya beberapa kejadian yang bisa memecah belah antar kelompok.

“Kita selaku sesama anak bangsa perlu mengisi kemerdekaan ini dengan kegiatan-kegiatan positif, sesama saudara sesama anak Bangsa harus menjaga persatuan dan saling hormat menghormati terutama pada masa pendemi jangan ditambah-tambah lagi dengan permasalahan yang justru akan merugikan,” tandasnya.

Kegiatan Patroli Gabungan dengan Ormas Pencak Silat merupakan salah satu upaya dari untuk antisipasi kejadian bentrokan ormas, sehingga dapat terwujud solidaritas dan kerukunan antar ormas khususnya.

Kegiatan Patroli Gabungan dengan Ormas pencak silat akan terus dilaksanakan guna menjaga kondusifitas wilayah, pungkasnya.

Vio Sari/Humas

Pos terkait