Ketua APDESI Way Kanan dan Wakil 35 Kampung Angkat Bicara Terkait Berita Pamsimas

Way Kanan, tribuntipikor.com

Pasca pemberitaan beberapa hari lalu dari beberapa media online yang mana DPP KPK TIPIKOR Korwil Lampung mengenai Temuan Indikasi Korupsi Pada Pengerjaan Pamsimas III Tahun 2017, 2018 dan 2019 Kabupaten Way Kanan.

Menanggapi pemberitaan tersebut Ketua Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Way Kanan. Hevan Suwita dan beberapa perwakilan Kepala Kampung dari beberapa Kecamatan di Way Kanan, melakukan Konferensi Pers kepada awak media untuk meluruskan pemberita sebelumnya, Senin (26/7).

Hevan Suwita, selaku ketua APDESI Kabupaten Way Kanan mengatakan, Pemberitaan yang beredar di beberapa media online beberapa hari yang lalu. “Saya pastikan itu tidak benar,” tegasnya.

Dimana dalam berita tersebut DPP KPK TIPIKOR Korwil Lampung Temuan Indikasi Korupsi Pada Pengerjaan Pamsims III Tahun 2017, 2018 dan 2019 Kabupaten Way Kanan. Diantaranya tahun 2017 terdapat 11 Kampung yang tersebar di tiga Kecamatan Gunung Labuhan 1 Kampung, Bumi Agung 5 dan Kecamatan Baradatu 5 Kampung. Tahun 2018, 10 Kampung 6 Kecamatan diantaranya Kecamat Way Tuba 2 Kampung, Negri Agung 2, Bumi Agung 2 Pakuan Ratu 2, Baradatu 2 dan Kasui 1. Di tahun 2019 terdapat 14 Kampung di 6 Kecamatan. Kecamatan Blambang Umpu terdapat 4 Kampung, Kasui 2, Buay Bahuga 1, Pakuan Ratu 3, Baradatu 2 dan terahir Kecamatan Rebang Tangkas 2 Kampung, lanjut Hevan.

Atas berita tersebut  Kepala Kampung yang bersangkutan telah berkordinasi kepada kami bahwa pemberitan tersebut tidak benar dan tidak sesuai fakta dilapangan. Mereka pun siap untuk diperiksa oleh (APH) Aparat Penegak Hukum di lapangan kalau pun pemberitan tersebut benar.

“Jadi saya pastikan berita di beberapa media online yang lalu itu tidak benar,” tutupnya.

Sementara itu Kepala Kampung Bumi Rejo Kecamatan Baradatu, Suwardi mengatakan bahwa, Terkait berita dibeberapa media online mengenai pembangunan PAMSIMAS di Kampung Bumi Rejo tahun 2017 seharus nya menggunakan pipa Tipe D, sementara kami menggunakan pipa Tipe S, ini yang perlu kami luruskan.

“Awal nya kami mengalami kendala saat melakukan pengeboran, yang seharusnya cukup satu kali pengeboran ini kami melakukan empat kali pengeboran karena tidak temu titik air, sementara yang ditanggung biaya PAMSIMAS hanya satu kali pengeboran. Artinya tiga kali pengeboran sampai ketemu air itu sudah sembangsih dari kami selaku kepala Kampung dan pengurus Kampung, dimana ini beban buat kami apa bila PAMSIMAS tersebut tidak dapat digunakan oleh masyarakat. “Alhamdulillah sampai saat hari ini PAMSIMAS tersebut masih di manfaatkan oleh masyarakat, artinya program ini berjalan. Jadi berita yang telah beredar di beberapa media online itu tidak benar, “Kami siap diperiksa oleh APH yang ada di Kabupaten Way Kanan apa bila kami salah,” tegas nya.

Hal senada juga dikatakan oleh KKM PAMSIMAS Kampung Ramsai, Pakuan Ratu dan Negara Tama. Yang mana menyatakan bahwa pekerjaan telah sesuai juknis nya dan tidak bermasalah serta saat ini di manfaatkan oleh banyak orang di kampung mereka. “Tidak betul berita DPP KPK TIPIKOR Korwil Lampung yang beredar dibeberap media online itu gak benar. Karena PAMSIMAS yang kami kerjakan sudah sesuai juknis dan sampai saat ini di manfaatkan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.

“Silakan saja kalu mau diperiksa oleh APH kami siap karen kami sudah mengikuti presedur yang ada,” Pungkas nya(Ys)

Pos terkait