Garut, tribuntipikor.com
Terkait dengan adanya pemberitaan pada salah satu media online, yang di publis pada 27/04, kemarin dinilai nyeleneh tanpa kaidah jurnalis, konfirmasi terlebih dahulu, terkait tuduhan mobil inventaris DAPM UPK Banyuresmi jadi Travel gelap telah di bantah keras oleh ketua DAPM UPK Dadan jayaputra dan Ketua BKAD H. Wawan ridwan S.ag.
Dalam pemberitaan media online tersebut menyebutkan bahwa Mobil Inventaris Unit Pengelola Kegiatan Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat (UPK DAPM) Banyuresmi, Kabupaten Garut disebut jadi Travel Gelap saat pemerintah memberlakukan pelarangan mudik.
Ketua UPK DAPM Banyuresmi, Dadang Jayaputra angkat bicara dan klarifikasi atas tuduhan tersebut. Dadang menjelaskan, bahwa peristiwa yang dihebohkan adalah tanpa dasar konfirmasi dan bohong belaka.
“Saya terus terang, kalau itu dianggap travel, tidak benar itu, itu mobil inventaris UPK. Itu saya gunakan untuk menjemput anak saya yang sakit,” ujar Dadang, saat dikonfirmasi pada Rabu (28/04/2021).
Dadang juga menjelaskan, bahwa mobil tersebut tidak digunakan atau dirental/travel untuk menjemput pemudik dari luar kota. Bahkan Dadang juga menyayangkan pihak lain yang menyebut bahwa mobil UPK DAPM Banyuresmi jadi travel gelap ,” imbuhnya
“Seharusnya, konfirmasi dulu sama saya, apa benar mobil tersebut dirental atau untuk keperluan apa. ada saksi sopir saya saudara Tatan Sopian, waktu itu, murni saya menjemput anak saya yang sakit di tambun kota Bekasi,” beber Dadang.
Jadi, sambung Dadang, bohong sama sekali tidak ada kejadian mobil DAPM UPK Banyuresmi direntalkan kepada pihak lain atau di jadikan travel gelap untuk menjemput pemudik di luar kota.
“Tiba-tiba saja dari temen-temen ada yang bilang, ini mobil anu-anu dipakai travel, nah itu yang akan saya tuntut masalah travel-nya itu, bohong sekali itu,” tegas Dadang.
“Hal senada diungkapkan Ketua Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Banyuresmi, H Wawan Ridwan S Ag, bahwa tidak benar adanya mobil inventaris UPK DAPM Banyuresmi dipakai travel.
“Tidak ada itu, kami dari BKAD menyangkal karena mobil tersebut adalah mobil kantor dan tidak pernah digunakan travel,” tandas Wawan.
Kejadian kemarin, sambung Ketua BKAD, mobil digunakan Ketua UPK untuk menjemput anaknya yang berprofesi seniman rambut, yang sudah 4 hari sakit di Kota Bekasi.
“Pak Dadang dan sopirnya menjemput anaknya, bukan sebagai travel gelap, karena UPK tidak pernah menggunakan kendaraan tersebut untuk travel, mencari manfaat saat mudik,” jelas Wawan.
Menurutnya, hebohnya kabar yang menyebut mobil dipakai travel itu hoax. Pihaknya selaku BKAD, siap mempertanggungjawabkan keterangan apa yang sebenarnya terjadi.
“Ini hoax, dan kami pertanggungjawabkan apa yang kami sampaikan selaku BKAD Kecamatan Banyuresmi,” pungkasnya ( Saepudin)