MENCINTAI ENREKANG DARI BALIK JERUJI BESI

Enrekang, tribuntipikor.com

Hari ini 19 Februari 2021 genap 61 tahun usia Enrekang. Perayaan HUT ini tetap berjalan sekalipun dalam situasi pandemi. Namun di balik perayaan hasil perjuangan para pendahulu, justru anak bangsa yang mencintai Enrekang berada di balik jeruji besi. Dialah Ridwan sapaan akrab Wawan salah seorang wartawan media online.
Cinta Wawan terhadap kampungnya Enrekang, terlihat dari beberapa rangkaian kalimat yang dibuatnya dibeberapa media online. Wawan banyak merangkai kalimat terkait kebijakan pemerintah yang berpontesi terjadinya korupsi. Bahkan rangkaian kalimat Wawan yang terus mengingatkan para pengambil kebijakan di Kabupaten Enrekang telah dinikmati tidak sedikit warga Massenrempulu.
Salah satunya, tulisan Wawan di media online berjudul “Memalukan! Pemkab Enrekang Bakal Pinjam Uang Rp. 516 Miliar Demi Bayar Gaji Tenaga Honorer” ini berdampak positif bagi tenaga honorer kesehatan se- Kabupaten Enrekang. Banyangkan saja, setelah tulisan Wawan terbit 30 November 2020, gaji tenaga honorer yang belum terbayarkan sebagian dari 6 bulan diberikan pada Desember 2020. Wawan telah berhasil lewat fungsi kontrolnya memperjuangkan hak dasar tenaga honorer kesehatan sebagai garda terdepan dalam pencegahan virus corona di Enrekang.
Tapi, di balik rangkaian kalimat Wawan dibeberapa media online dengan judul yang sama ini, justru mengantarnya ke balik jeruji besi di Polres Enrekang sejak Senin, 8 Februari 2021. Wawan dilaporkan ke polisi oleh Kabag Hukum Setda Enrekang atas perintah Bupati Enrekang dengan alasan telah mencemarkan nama baik bupati terkait penggunaan dana pinjaman program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp 441,5 miliar ke PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) tahun 2021 yang tidak pada peruntukannya. Wawan saat itu dalam rangkaiannya, mengaitkan dugaan rencana pemkab Enrekang meminjam dana salah satunya untuk membanyarkan gaji tenaga honorer yang tertunda.
Hal yang wajar apalagi seorang Wawan yang kesehariannya merangkai informasi mempertanyakan rencana pinjaman dalam situasi keterbatasan pandapatan daerah. Bahkan warga yang mencintai Enrekang harus mempertanyakan tujuan pinjaman tersebut. Apalagi utang ini akan dilunasi dalam jangka waktu yang tidak singkat. Parahnya lagi, utang ini akan menjadi beban kepala daerah periode akan datang dengan pendapatan daerah sangat minim.
Terima kasih dek Wawan atas perjuanganmu untuk Enrekang. Kami bangga padamu dek Wawan. Salam salut dariku dek,Tutur Rahma (Harbi)

Pos terkait