Bandung, tribuntipikor.com
Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat DPRD Kota Bandung Uung Tanuwidjaja mengakui pencatatan data masyarakat yang terpapar Covid-19 di Kota Bandung, dari awal memang mengalami kesulitan.
Sejak kasus Covid-19 mencuat pencatatan data warga Bandung yang terpapar memang simpang siur. Sehingga ini menyulitkan penanganan. Datanya tak berasal dari satu sumber,” kata Uung, di ruang Fraksi NasDem DPRD Kota Bandung, Jumat (19/2/2021).
Uung beralasan sumber data yang dikelola Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung itu berasal dari sejumlah institusi jejaring maupun di luar Dinas Kesehatan.
Kasimpangsiuran data ini, juga ditambah karena pejabat satgasnya rangkap jabatan. Ini harus diluruskan. Fraksi NasDem akan mengusulkan pembahasan data Covid dibawa ke tingkat Badan Musyawarah,” tuturnya.
Uung berpendapat kendala utama terkait simpang siur data Covid-19 di Bandung karena koordinasi lintas pejabat Satgas Covid-19 tidak berjalan dengan baik.
Legislator Nilai Aparat Tak Langgar Hukum Jika Mengawal DiskresiBatasi Kegiatan, DPRD Terapkan Prokes KetatPansus Soroti Tumpang Tindih Lembaga Rehabilitasi Penyalahguna Narkoba
Pandemi ini tidak tahu kapan akan berakhir. Seharusnya pemuktahiran data sudah mulai meningkat, termasuk penyajian datanya juga sudah membaik,” cetus Uung.
Di tempat sama, anggota Komisi D dari Fraksi NasDem, Heri Hermawan mengungkapkan, terkait data Covid-19 Kota Bandung, mengandalkan informasi dari data yang diberikan pemerintah pusat. Maka, upaya integrasi data dan informasi penanganan Covid-19 di Bandung, juga sangat ketergantungan.
Dalam beberapa kali rapat dengar pendapat Komisi D dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung, tidak pernah ada jawaban yang spesifik.
Selalu mengenai data Covid-19, menunggu arahan dari pusat. Terkesan kurang transparan dan keterbukaan data pada publik dari tim satgas bersama Dinkes dalam catatan saya belum terintegrasikan,” kata Heri.
Heri menerangkan, referensi tersebut diperoleh dari hasil beberapa kali rapat koordinasi di tingkat komisi bersama mitra kerja.
“Dengan melibatkan seluruh fraksi di tingkat Bamus dalam membahas persoalan data covid saya berharap ada kejelasan kedepannya,” tutur Heri.
Menurut Heri, langkah politis itu diharapkan mampu memperbaiki data sebaran kasus positif, pasien positif yang sembuh dan meninggal
(Budi)