Sintang, Kalimantan Barat – tribuntipikor.com
Pelaksanaan Pilkada Sintang 2020 telah dilaksanakan dengan lancar dan aman. Setelah selesai Rapat Pleno KPU Kabupaten Sintang, pasangan Calon koalisi Mandau Mengkilat Yohanes Rumpak & Syarifudin melakukan jumpa Pers di Canopy Center Sintang, Rabu (16/12).
Yohanes Rumpak yg merupakan Kader Muda PDI Perjuangan mengungkapkan penilaiannya pada pelaksanaan Pilkada, “banyak peristiwa negatif yg sangat merugikan kami selaku Calon Bupati & Wakil Bupati bernomor 3 pada Pilkada Sintang 2020” ungkap Yohanes Rumpak.
Yang paling terasa tidak adil adalah justru undang-undang Pilkada yang membolehkan petahana aktif kembali sebagai Bupati saat masa tenang dan hari pencoblosan. Undang-undang ini diskriminatif,” kata Yohanes.
Selain itu juga ada permainan isu SARA yang membenturkan umat Katolik dengan para pastor, beredarnya hoax dalam bentuk surat berlogo Mandau Mengkilat dan video kampanye hitam di media sosial FB. Partisipasi politik kecamatan Sintang yang bisa mencapai 82 persen tetapi di lapangan banyak yang tidak mendapat undangan dan ada kejadian yang sangat merugikan di mana masyarakat yang sah mencoblos nomor urut 3 dianggap tidak sah oleh pengurus TPS, Ini sangat merugikan kami,” tegasnya.
Kita berusaha untuk tetap menghargai proses demokrasi yang masih sangat jauh dari nilai nilai Demokrasi Pancasila, perbuatan jahat dan menzalimi kami dan rakyat sintang, kami percaya satu persatu yang menzolimi akan dipermalukan dan menerima balasan yang setimpal dari Tuhan.
Untuk para warga Sintang terkhusus pendukung Mandau Mengkilat yang saya banggakan, lanjutnya, percayalah, Tuhan dan leluhur bersama kita,” tuturnya.
Terima kasih kepada seluruh elemen warga yang telah mendukung Mandau Mengkilat pasangan nomor urut 3 dalam Pilkada Sintang 2020,” ungkap Yohanes Rumpak.
Kader PDI Perjuangan Yohanes Rumpak menegaskan, dirinya dan syarifudin sangat menghargai setinggi-tingginya seluruh perjuangan Partai Koalisi, Tim dan Relawan yang telah berjuang bersama Mandau Mengkilat.
Kepada seluruh relawan dan pendukung Mandau Mengkilat saya sampaikan bahwa saatnya tegakkan kepala kembali dan berdiri dan mulailah berjalan. Tuhan sedang membentuk karakter kita untuk semakin matang.
Kita boleh bercermin dari Mr.Jo Biden, presiden Amerika terpilih setelah tiga kali menjadi kontestan. Tata kembali hidup untuk langkah selanjutnya. Ini adalah kuliah kehidupan untuk kita semua,” ungkapnya.
Kita telah berusaha maksimal dengan tujuan memenangkan kontestasi ini. Hasilnya ternyata beda dengan harapan kita semua. Inilah realita politik yang kita alami, tapi kita patut berbangga, karena yang kita utamakan adalah pendidikan politik dengan tekad memajukan rakyat Sintang,” ungkapnya.
Selain itu, Yohanes mengucapkan terima kasih atas perolehan suara yang diraih Mandau Mengkilat di setiap desa di 14 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Sintang.
Melihat animo perolehan suara dari setiap desa dan tingkat kecamatan, kita menang di 8 kecamatan, ini artinya masyarakat desa sangat besar menaruh harapan kepada saya dan Pak Syarifuddin untuk membangun Sintang ke arah yang baru terkhusus ekonomi dan infrastuktur. Oleh karenanya saya ucapkan banyak terima kasih kepada hampir 100 ribu warga di 14 kecamatan yang telah memberikan suara kepada saya dan pak Syarifuddin,” ujarnya.
Kepada Pemerintahan yang baru, Yohanes mengingatkan, pemerintahan yang baru harus dan wajib menaruh perhatian penuh kepada pembangunan ekonomi dan infrastruktur. Dirinya juga bertekad untuk mengawal roda pemerintahan supaya berjalan sebagaimana mestinya.
Kita sudah berjuang bersama rakyat untuk menghargai dan menghormati proses demokrasi, Kami berpesan kepada pemimpin Sintang periode mendatang untuk tidak melakukan diskriminasi dan kriminalisasi kepada warga yang berbeda pilihan, apalagi kepada pendukung Mandau Mengkilat. Kami akan mengawasi dan mengontrol jalannya pemerintahan,” tegasnya.
Yohanes Rumpak juga akan terus berupaya melakukan konsolidasi kepada masyarakat untuk terus menerus mengkritisi roda pemerintahan Kabupaten Sintang.
Kontrol pada Pemerintah sangat penting sebagai usaha menghambat penyimpangan yg sering dilakukan oleh oknum-oknum yang ada di pemerintahan supaya rakyat tidak dizolimi dan tidak terjadi ketidakadilan,” ujar Yohanes Rumpak.
Kepada seluruh pendukung Mandau Mengkilat yang kami muliakan, rasa kecewa dan sedih itu manusiawi. Kalau anda sedih, sedihlah karena kesedihan itu untuk mimpi-mimpi anak cucu kita. Kalau hatimu menang menangis lah dengan air mata perjuangan terbaikmu, karena tangisan ini untuk meratapi nasib dan masa depan kita bersama sebagai rakyat jelata.
Tetesan air mata kita yang membasahi tanah tercinta ini adalah sebagai ekspresi, simbol perjuangan yang belum selesai untuk masa depan anak cucu kita. Mari, kita terus solid bergerak dan terus berjuang bersama rakyat jelata,” seru Yohanes Rumpak dengan wajah yg menyiratkan kesedihan. (Edy Rahman)