Bengkulu/Kepahiang Tribuntepikor.Com.
Dalam proses pengelolaan Dana Desa ( DD) terkhusus infrastruktur haruslah mencerminkan hasil dan mutu yang berkwalitas, sehingga hasil dari kegiatan tersebut bertujuan dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang oleh masyarakat. Namun beda hal nya dengan kegiatan fisik Jalan Usaha Tani ( Rabat Beton) dan Pelapis Tebing yang dikerjakan oleh pihak Pemerintah Desa Tebing Penyamun Kab. Kepahiang yang dikerjakan pada tahun 2023 yang saat ini dikeluhkan oleh warga setempat dengan kondisi bangunan tersebut sudah sangat memperihatinkan. Kepahiang(16/05/2025).
Berdasarkan hasil Musyawarah Desa Pertanggung Jawaban ( MDPJ) pada tahun 2023, pihak Pemerintah Desa Tebing Penyamun Kec. Tebat Karai Kepahiang telah melaksanakan kegiatan fisik Jalan Usaha Tani ( Rabat Beton ) beserta Pelapis Tebing dengan anggaran sebesar Rp. 134. 400.00,- yang bersumber dari Dana Desa ( DD ) dengan Volume pengerjaan sepanjang 198,5 Meter persegi. Namun mengamati kondisi fisik bangunan jalan usaha tani ( Rabat Beton) tersebut saat ini sangat memperihatinkan dengan kondisi sudah ter kategori hancur serta untuk fisik Pelapis Tebing sudah banyak keretakan bahkan dibeberapa bagian sudah ada yang tergerus dengan umur bangunan tersebut terhitung masih baru yang berjalan 2 tahun dari pengerjaannya.
Dijelaskan oleh pihak PUPR Kepahiang Bid. Cipta Karya, untuk standar rabat beton untuk jalan desa biasanya memiliki ketebalan minimal 15-20 cm dan menggunakan mutu beton K175, sesuai dengan SNI 8457:2017 untuk lalu lintas rendah, lapisan rabat beton ini dibangun di atas lapisan dasar seperti pasir urug atau sirtu, yang berfungsi untuk menyerap beban dan meningkatkan stabilitas jalan. Namun jika membandingkan kondisi fisik bangunan yang dikerjakan baik hasil dan kwalitas mutu, sangat jauh berbeda. Jelasnya kegiatan pembagunan yang menggunakan Dana Desa tersebut diduga terindikasi praktek korupsi dengan cara pengurangan komposisi bahan bangunan yang seharusnya dirapkan.
Disisi lain, beberapa orang warga setempat yang team wawancarai sangat mengeluhkan hasil dari kegiatan Pemerintah Desa tersebut yang menurutnya pembangunan jalan usaha tani tersebut terkesan sia-sia dengan kondisi masih berumur baru 2 tahun sudah sangat rusak, dan rapuh. Bahkan sebelumnya sempat juga ada pemberitaan terkait kegiatan tersebut.
” Jelas kami kecewa, harapan jalan usaha tani tersebut dapat kami nikmati jangka panjang namu nyatanya tidak sesuai harapan “. Jelas warga.
Terkait hal tersebut beberapa aktivis kemasyarakatan serta beberapa pihak yang telah mengamati berharap Aparat Penegakan hukum ( APH ) yang membidangi dapat segera turun ke lokasi serta mengusut dugaan kejanggalan yang terjadi pada salah satu kegiatan fisik yang ada di Desa Tebing Penyamun ini.
Relis tim (JT)
Pewarta Yarpin cs