Kuningan|Tribun TIPIKOR
Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Kuningan pada Jumat (16/5/2025) sore, menyebabkan bencana longsor di dua desa di Kecamatan Kadugede, yakni Desa Sindangjawa dan Desa Margabakti. Bencana terjadi akibat kontur tanah yang labil serta sistem drainase yang tidak mampu menampung debit air hujan yang besar.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan melaporkan, hujan mulai turun sejak pukul 15.00 WIB dan berlangsung selama beberapa jam. Akibatnya, tanah pada lereng-lereng perbukitan menjadi jenuh air dan mengalami pergeseran.
Salah satu titik longsor terparah terjadi di Dusun Manis RT 004, Desa Sindangjawa. Material longsoran menutup akses jalan desa serta mengancam satu unit rumah milik warga atas nama Rustono. Meski demikian, hingga laporan ini diturunkan, tidak ditemukan adanya korban jiwa.
“Kami bersyukur tidak ada korban jiwa. Namun akses jalan desa tertutup total dan satu rumah warga berada dalam posisi terancam,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu, saat ditemui di lokasi kejadian.
Pemerintah Desa Sindangjawa bergerak cepat dengan melakukan koordinasi bersama aparat kecamatan, unsur TNI, Polri, serta tim dari BPBD untuk melakukan penanganan darurat.
Indra menambahkan, pihaknya akan terus memantau perkembangan kondisi tanah di kawasan rawan longsor, mengingat hujan masih berpotensi turun dalam beberapa hari ke depan. Warga yang tinggal di sekitar lereng diimbau untuk tetap waspada dan segera melapor jika melihat tanda-tanda potensi longsor.
“Keselamatan warga tetap menjadi prioritas kami. Kami juga akan mengevaluasi kebutuhan relokasi bagi warga yang rumahnya berada di zona rawan,” ujarnya.
Sementara itu, di Desa Margabakti, longsor berskala kecil juga terjadi di beberapa titik, namun tidak menimbulkan kerusakan berarti. Pemerintah setempat tetap melakukan langkah antisipatif guna mencegah bencana susulan.
Bencana ini kembali mengingatkan pentingnya kesadaran akan mitigasi bencana, khususnya di wilayah dengan topografi perbukitan dan kontur tanah yang labil. Pemerintah daerah diminta untuk memperkuat program penguatan tebing, pembangunan sistem drainase yang memadai, serta peningkatan edukasi kebencanaan kepada masyarakat.
Liputan | Andri hdw